Materi Listrik Statis
LISTRIK
STATIS
Di
dalam kehidupan sehari-hari, kata listrik bukan merupakan hal yang asing lagi. Banyak
peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrik, radio,
televisi dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita
energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita
untuk mempelajari listrik. Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua
macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari
sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan
listrik.
1. Kronologis
Penemuan Muatan Listrik
Sejak
zaman Yunani kira-kira 2600 tahun yang lalu, Thales of Miletus telah
memperhatikan fenomena sebuah benda fosil mirip kaca atau resin yang digosokan
dapat merarik benda-benda tertentu secara “ajaib”, misalnya pakaian yang
terbuat dari bulu binatang. Fenomena ini telah menjadi perhatian banyak
kalangan sampai berabad-abad kemudian, saat itu fosil tersebut dalam bahasa
Yunani dinamai electron, dalam bahasa
inggris dikenal sebagai batu ambar.
Pada
tahun 1600-an, seorang dokter istana Inggris, William Gilbert meneliti “keajaiban”
batu ambar tersebut secara ilmiah dan membedakannya dari fenomena kemagnetan. Gilbert
menamai gejala batu ambar ini dan gejala apapun yang serupa sebagai Electric (dalam bahasa Yunani batu ambar
disebut electron) atau dalam bahasa Indonesia disebut listrik (bukan elektron)
Tahun
1700-an, seorang Ilmuwan bernama Du Fay menunjukkan bahwa ada dua jenis gejala
kelistrikan statik. Pertama bahwa gejala listrik ini dapat menimbulkan efek
tarik-menarik pada benda tertentu dan yang kedua dapat menyebabkan
tolak-menolak. Dari dua gejala ini disimpulkan terdapat dua jenis sumber
listrik (yang kemudian disebut muatan listrik). Du Fay menamakan gejala ini
dengan istilah resinous (-) dan vitreous (+).
Kemudian,
Benjamin Franklin pada tahun 1752 kemudian menyatakan bahwa fenomena kilat dan
batu ambar merupakan gejala yang sama dan menamakan (memberi tanda) kedua jenis
listrik (muatan listrik) ini sebagai positif dan negatif. Setelah itu, Robert
A. Millikan (1869-1953) kemudian melakukan eksperimen yang bertujuan mencari
harga muatan yang paling kecil yang bisa didapatkan. Percobaan Millikan dikenal
sebagai percobaan tetes-minyak (oil-drop).
Milikan mengamati bahwa hasil dari muatan listrik yang diperoleh selalu
kelipatan dari 1,602x10-19 C. Hasil percobaan tetes minyaknya
didapatkan harga muatan terkecil sebesar 1,602x10-19 C.
2. Hukum
Coulomb
Pada tahun 1768, melalui sebuah
percobaan, Coulomb mendapatkan bahwa muatan-muatan sejenis akan menimbulkan
efek tarik-menarik dan benda yang berlainan jenis akan saling tolak-menolak. Charles
Augustin de Coulomb, menemukan hubungan antara gaya listrik dengan besar
muatan-muatan dan jarak antara kedua muatan tersebut. Hubungan ini disebut
sebagai Hukum Coulomb.
“Besarnya gaya tarik-menarik
dan tolak-menolak sebanding dengan besar muatan masing-masing dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan”.
Hukum Coulomb adalah hukum yang
menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang
terpisahkan jaraktertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.
3. Kuat
Medan Listrik
Medan listrik adalah efek yang
ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton,
dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau
dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan
bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang
telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).
Muatan listrik dapat bernilai negatif,
nol (tidak terdapat muatan atau jumlah satuan muatan positif dan negatif sama)
dan negatif. Nilai muatan ini akan memengaruhi perhitungan medan listrik dalam
hal tandanya, yaitu positif atau negatif (atau nol). Apabila pada setiap titik
di sekitar sebuah (atau beberapa) muatan dihitung medan listriknya dan
digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang saling
berhubungan, yang disebut sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan
menentukan apakah garis-garis medan listrik yang disebabkannya berasal darinya
atau menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan gaya yang dialami oleh
muatan uji positif), bahwa:
· muatan positif (+) akan
menyebabkan garis-garis medan listrik berarah dari padanya menuju keluar
· muatan negatif (-) akan
menyebabkan garis-garis medan listrik berarah menuju masuk padanya
·
muatan nol ( ) tidak
menyebabkan adanya garis-garis medan listrik.
Referensi:
yasmanrianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24261/01+Listrik+Statis.pdf
Materi Listrik Statis
Reviewed by Unknown
on
Mei 29, 2017
Rating:
Tidak ada komentar